Mandau adalah salah satu senjata suku Dayak yang merupakan pusaka turun temurun dan dianggap sebagai barang keramat atau memiliki kesaiktian.Selain itu mandau juga merupakan alat untuk memotong dan menebas tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya, karena nyaris sebagian besar kehidupan seharian orang Dayak berada di hutan, maka mandau selalu berada dan diikatkan pada pinggang mereka. Mandau, Senjata Sakti Pusaka Suku Dayak. Suku Dayak adalah suku yang gemar sekali berpetualang, sehingga untuk memberi kenyamanan dalam perjalanannya seorang putra dayak akan melengkapi dirinya dengan senjata. Salah satu senjata yang pasti dibawa dalam sebuah perantauan adalah mandau. Mandau, Senjata Sakti Pusaka Suku Dayak.
Kerajaan Kotawaringin
Posted by Unknown
Posted on 02.20
with No comments
Kotawaringin
dulunya adalah sebuah kesultanan pecahan dari kerajaan banjar, kerajaan
kotawaringin ini adalah kerajaan islam yang terletak di kabupaten
kotawaringin barat kalimantan tengah, kerajaan ini tercatat menjadi
kerajaan satu-satunya yang ada di provinsi kalimantan tengah. Awal
terbentuk kerajaan ini berawal dari perebutan kekuasaan di kerajaan
banjar antara Pangeran Adipati Tuha dan Pangeran Adipati Antakusuma, hal
ini tentu membuat Raja banjar (Ayah dari para pangeran) berpikir dan
membuat keputusan yang bijaksana pada anak-anaknya.Karena bukan anak
tertua Pangeran Adipati Antakusuma pun memutuskan mencari wilayah baru
untuk didirikan sebuah kerajaan, Dengan restu Ramanda dan Ibunda serta
pejabat-pejabat kerajaan banjar, Pangeran adipati beserta sejumlah
pengawal berangkat untuk mencari wilayah baru tersebut.
Wilayah demi wilayah terlewati dan pada akhirnya Pangeran Adipati Antakusuma pun menemukan tempat yang dirasa sesuai untuk didirikan sebuah kerajaan, yakni wilayah kotawaringin lama, yang sekarang berada di kabupatenn Kotawaringin Barat provinsi Kalimantan Tengah. Disini lah pangeran mendirikan kerajaan yang akhirnya diberi nama kesultanan Kotawaringin Karena masih terpengaruh dari cikal bakal pendiri dari keturunan sultan Mustain Billah yang memeluk agama islam.
Wilayah demi wilayah terlewati dan pada akhirnya Pangeran Adipati Antakusuma pun menemukan tempat yang dirasa sesuai untuk didirikan sebuah kerajaan, yakni wilayah kotawaringin lama, yang sekarang berada di kabupatenn Kotawaringin Barat provinsi Kalimantan Tengah. Disini lah pangeran mendirikan kerajaan yang akhirnya diberi nama kesultanan Kotawaringin Karena masih terpengaruh dari cikal bakal pendiri dari keturunan sultan Mustain Billah yang memeluk agama islam.
Foto Masjid Jami Kotawaringin untuk menggantikan surau yang
dibangun pada masa Pangeran Anta Kusuma
dibangun pada masa Pangeran Anta Kusuma
Karena Penyerahan kesultanan kotawaringin oleh kesultanan Banjar
(Sebagai negara induk kesultanan) kepada pemerintahan belanda dan juga
dilandasi oleh faktor pengalihan kekuasaan yang pada itu diperintah oleh
pangeran Imanuddin (1814), menyebabkan kesultanan kotawaringin
berpindah pusat pemerintahannya ke daerah Sukabumi Indra Sakti atau
dikenal dengan nama Pangkalan Bu'un (Yang sekarang menjadi Pangkalan
Bun).Kesultanan ini berdiri dengan ditandai dibangunnya Istana yang
diberi nama Istana Kuning yang terletak di jalan Diponogoro Pangkalan
Bun. Istana terbuat dari kayu ulin kayu khas kalimantan yang dianggap
tahan lama, Namun kerajaan Istana kuning yang sekarang adalah bangunan
yang baru dipugar, karena bangunan ini pernah terbakar pada tahun 1986
yang diketahui pembakarnya orang gila (tidak waras), Istana kuning yang
ada dipangkalan bun adalah istana kedua yang dibangun, seperti
silsilahnya diatas Istana pertama terletak di kecamatan kotawaringin
lama, yang masih masuk dalam kabupaten kotawaringin barat (KOBAR),
Istana pertama ini bernama Istana Alnusari.
Foto Istana Kuning
Istana Kuning Tempo Dulu
Foto Raja-raja yang Pernah Menjabat
Selain bangunan utama istana kuning juga memiliki halaman yang menjadi
alun-alun istana dimasa lampaunya, sekarang alun-alun itu sudah menjadi
taman kota (lapangan tugu) yang bisa dinikmati oleh masyarakat
umum.Untuk saat ini istana kuning dipimpin oleh Pangeran Ratu Alidin
Sukma Alamsyah yang menjadi sultan ke 15 kesultanan kotawaringin,
diangkat pada 16 mei 2010. Namun fungsi sultan sekarang tidak seperti
perannya dulu namun hanya sebatas sebagai simbol budaya untuk
melestarikan budaya kotawaringin,Karena Istana Kuning dan Istana
Alnusari merupakan salah satu objek wisata di kotawaringin barat ini, lo sempat ke kota ulun berkunjung ya, akses menuju kota pangkalan bun mudah ko...:) klik aja disini dijamin mudah.
Foto Pengukuhan Sultan Ke 15
Foto taman kota
Nah mungkin cukup sekian postingan ulun mengenai istana kuning ini, semoga dapat bermanfaat Wasallam..:)
Under Creative Commons License: Attribution
Label:
Kabupaten Kotawaringin Barat
Taman Wisata Alam Tanjung Keluang
Posted by Unknown
Posted on 02.18
with 1 comment
Halo
sahabat berjumpa lagi dengan ulun,..:) semoga tetap setia ya para
sahabat ulun.. seperti janji ulun kemaren, yang ingin membahas satu
persatu wisata pantai yang ada di kabupaten Kotawaringin Barat, nah
kali ini ulun ingin berbagi informasi mengenai pantai Tanjung keluang
yang terletak sedikit agak nyebrang dari pulau kaliamantan, jauh ga
ya...!! hhe, shabat ulun tidak usah khawatir tempat ini tidak terlalu
jauh hanya kurang lebih 30 menit menyebrang dari Pantai kubu, tanjung
keluang ini masih termasuk desa kubu kecamatan kumai, kabupaten
kotawaringin barat. wah dimana tu..?? jika ingin tau lebih lengkapnya
untuk menuju kotawaringin barat klik disini,
Jika anda yang datang dari pulau Jawa (Surabaya & Semarang)
menggunakan transportasi laut menuju pelabuhan panglima utar kumai,
anda akan melewati pantai tanjung keluang ini, jika sahabat ulun
menengok keluar ketika melewati pantai ini, sahabat pasti akan tertarik
untuk berlibur di pantai ini, Pantainnya kren lo pulau sendiri...:) luas
tanjung keluang ini kurang lebih 2000 ha, yang dimiliki oleh pemerintah
kabupaten kotawaringin barat, tapi bagi para Investor asing yang
berminat untuk mengelolanya bisa ko..
foto Tanjung Keluang
Pantai
Tanjung Keluang ini memiliki ciri khas dari pantai lainya yakni
memiliki tumbuhan cemara khas tanjung keluang ini tentunya menjadikan
pantai ini lebih indah, dengan di dukung hamparan pasir putih yang
menyejukan mata, wah indah bangat tempat yang romantis deh...:) oh ya
sedikit berbagi info ne, jika sahabat ulun ingin berlibur di tempat ini
bawa bekal dari rumah ya atau beli di pantai kubu juga bisa, kalo
dipantai tanjung keluang sih ga da yang jualan makanan...:)
foto Tanjung Keluang
Bagi
sahabat yang ingin wisata pantai & penuh ketenangan dipantai ini
lah tempatnya, membuat anda dan keluarga anda menjadi lebih harmonis...
hhe malum pantai yang romantis.. gimana tidak harmonis tempat ini kan
sangat jauh dari keramaiaan, sehingga jika anda berlibur disini seperti
berlibur di pulau sendiri dehhh, ga ada orang lain (Kalo lagi beruntung
sih) ya mungkin anda cuma menemukan 2 orang petugas TWA yang selalu
setia menunggu kedatangan anda, ya begini lah keadaan tanjung keluang
kalo tidak bertepatan dengan hari libur...
Berlibur disini jangan lupa bawa kamera ya, dan bagi anda yang hobby mancing jangan lupa bawa pancing kesayangan anda...:) di tempat ini juga sangat cocok untuk berenang dan berjemur sambil menikmati keindahan pantai..
Berlibur disini jangan lupa bawa kamera ya, dan bagi anda yang hobby mancing jangan lupa bawa pancing kesayangan anda...:) di tempat ini juga sangat cocok untuk berenang dan berjemur sambil menikmati keindahan pantai..
foto Tanjung Keluang
Karena
tempatnya yang memiliki hamparan pantai pasir putih yang lumayan luas
ini lah pantai ini menjadi tempat paporit penyu sisik bertelur...:) asik
bukan...
Namun karena minimnya perhatian dari pemerintah yang membuat pengunjung pantai ini tidak terlalu rame seperti pantai lainnya, ya mungkin selain trasportasi penyebrangan yang masih tergolong mahal bagi wisatawan lokal., selain itu fasilitas penunjang dipantai ini pun belum memadai..:( padahal pantainya kren... terakhir yang ulun dengar dalam 5 tahun terakhir, tempat ini juga terkena dampak abrasi pantai yang menyebabkan hamparan pasir putih semakin pendek yang dulunya 30 meter dari bibir pantai sekarang hanya tersisa 7 meter saja, waduh bisa hilang ni tempat para penyu bertelur...:(
Namun karena minimnya perhatian dari pemerintah yang membuat pengunjung pantai ini tidak terlalu rame seperti pantai lainnya, ya mungkin selain trasportasi penyebrangan yang masih tergolong mahal bagi wisatawan lokal., selain itu fasilitas penunjang dipantai ini pun belum memadai..:( padahal pantainya kren... terakhir yang ulun dengar dalam 5 tahun terakhir, tempat ini juga terkena dampak abrasi pantai yang menyebabkan hamparan pasir putih semakin pendek yang dulunya 30 meter dari bibir pantai sekarang hanya tersisa 7 meter saja, waduh bisa hilang ni tempat para penyu bertelur...:(
foto Tanjung Keluang
Ya harapaan ulun sebagai penduduk kotawaringin barat, semoga kedepannya pemerintah
daerah lebih memberikan perhatian lebih terkait pantai-pantai yang ada
dikotawaringin barat secara keseluruhan, seperti fasilitas penunjang
wisatawan, transportasi (termasuk jalan), pemecah ombak (Agar dampak
abrasi pantai dapat dikurangi) dan fasilitas hiburan pantai lainya
(seperti bananaboat).Bagi para Investor ayo dah bergabung bersama
pemerintah kotawaringin barat untuk mengelola pantai-pantai yang ada
diKOBAR ini, yakin dah ini akan memberi keuntungan...:) Mungkin ulun
cukup kan sampai disini postingan mengenai Taman Wisata Alam tanjung
keluang, dan pantai yang belum ulun bahas dikotawaringin barat ini
ditugu ya postingannya...hhe wasalam...
Fost:<a href="http://dakobar.blogspot.com/2011/11/taman-wisata-alam-tanjung-keluang.html">Taman Wisata Alam Tanjung Keluang</a>
Label:
Kotawaringin Barat
Teluk Bogam & Kraya
Posted by Unknown
Posted on 02.13
with No comments
Selamat pagi da ulun, pagi ini ulun
mau melanjutkan wisata pantai yang ada dikabupaten Kotawaringin Barat.
Mengisi liburan kuliah dikampung halaman, ulun sempatkan melihat pantai
kraya yang sudah lama tidak ulun kunjungi, nah kali ini ulun akan
berbagi pengalaman ulun berlibur didesa bogam dan keraya.
Desa
bogam, desa ini terletak sekitar 3 KM dari desa sungai bakau dikalangan
wisatawan teluk bogam cukup terkenal karena memiliki pantai yang indah
yang bernama pantai tanjung penghujan yang sudah sedikit ulun bahas dipostingan sebelumnya.Untuk
menuju desa bogam di butuhkan waktu kurang lebih 1 jam - 1 jam 30
menit, tergantung keberaniaan anda melewati jalan yang agak sedikit
berlubang, namun kini jalan sudah diperbaiki, tapi belum sepenuhnya
mulai dari desa sungai bakau (Pantai Umbang) jalan masih berlubang, dan
anda patut berhati-hati. Dengan menempuh jarak sekitar kurang lebih 55
KM dari kota Pangkalan Bun sampailah anda didesa teluk bogam, perjalanan
anda yang lumayan melelahkan untuk menuju lokasi ini akan terbayarkan
seketika ketika menikmati indahnya pantai tanjung penghujan yang ada
didesa teluk bogam.
foto pantai tanjung penghujan
Ulun
menuju sedikit kebarat untuk menuju desa kraya, dengan jarak sekitar
kurang lebih 3 KM dari desa bogam kita sudah tiba didesa kraya, ulun
kaget dengan perubahan yang ada didesa ini, ketika ulun masih duduk
disekolah dasar (SD) desa ini memiliki hamparan pantai pasir yang sangat
indah sehingga desa keraya ini dulunya pernah mendapat predikat desa
pesisir terbersih, namun apa yang ulun liat sekarang ?? desa kraya yang
indah ternyata sudah terhantam abrsi (Abrasi adalah proses pengikisan
pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak)
yang sangat hebat, tidak hanya pantai kraya namun abrasi sudah mengikis
sebagian jalan yang ada didesa kraya ini, yang mana jalan didesa ini
masih berpasir.Yang ulun dengar akan ada pengembangan desa disepanjang
kawasan wisata pantai KOBAR termasuk desa bugamraya ( teluk bogam dan
keraya ), harapan ulun semoga pengembangan tersebut segera dilakukan
terutama penambahan tembok pemecah ombak dan pemulihan hutan mangrove,
agar dampak abrasi dapat dikurangi, suguh sangat disayangkan jika pantai
yang memiliki potensi wisata ini hilang tergerus abrasi.
foto desa kraya
foto dampak abrasi didesa kraya
Perjalanan
selanjutnya ulun terus menuju kebarat untuk mampir didesa sebuai, jarak
tempuh sekitar 7 KM dari desa kraya yang mana jalan masih berupa pasir
dan perlu berhati-hati melaluinya, tidak berapa lama ulun tiba didesa
sebuai, pntai didesa ini juga terkena dampak abrasi namun tidak separah
didesa kraya, untuk pencegahan dampak abrasi yang parah didesa ini sudah
ada pemecah ombak, namun menurut ulun masih perlu ditambah, agar pantai
ini terhindar dari dampak abrasi yang parah.
foto desa sebuai
Pantai-pantai
disepanjang selatan pulau Kalimantan Tengah ini masih perlu
diperhatikan dan dikembangkan agar dapat menjadi daya tarik wisatawan,
baik komersil maupun mancanegara. Harapan ulun semoga kedepannya
pihak-pihak yang terkait dapat lebih memperhatikan pengembangan wisata pantai yang ada dikabupaten Kotawaringin Barat ini. Mungkin cukup sekian postingan ulun mengenai pantai teluk bogam dan keraya, semoga dapat bermanfaat., wasalamm...:)
From: http://dakobar.blogspot.com/2012/02/teluk-bogam-kraya.html#ixzz32ceoZHyb
Under Creative Commons License: Attribution
Under Creative Commons License: Attribution
Label:
Kotawaringin Barat
Pantai Ujung Pandaran, Sampit
Posted by Unknown
Posted on 02.02
with No comments
Pantai Ujung Pandaran, merupakan sebuah pantai yang
berada di Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah.
Letaknya berada di 80 km selatan dari pusat Kota Sampit (red: Ibu Kota
Kabupaten Kotawaringin Timur) dan berbatasan langsung dengan laut Jawa.
Ujung pandaran merupakan tempat yang indah, menarik dan layak
dikunjungi untuk melepas lelah dan kepenatan dari berbagai aktivitas
yang telah menyibukkan. Letaknya yang jauh dari keramaian kota membuat
Anda merasakan punya dunia sendiri di sana. Memang tempat yang sangat
enak untuk having fun baik bersama teman-teman, dan keluarga.
Menjelang matahari terbit dan tenggelam merupakan waktu yang tepat untuk
melihat keindahan pantai ini. Ujung Pandaran sangat ramai dipadati
wisatawan domestik pada saat setelah hari raya Idul Fitri, tahun baru
dan hari libur lainnya.
Pantai Ujung Pandaran dapat diakses melalui darat dengan waktu kurang
lebih 3 jam. Anda bisa menggunakan mobil, atau motor pribadi.
Perjalanan melalui darat akan menjadi pengalaman yang tak akan
terlupakan bagi Anda. Melewati perkebunan kelapa dan berbagai
keindahan-keindahan semak belukar di samping kanan-kiri jalan. Jalan
yang sesekali aspal, kerikil, semen akan anda lewati. Anda pun akan
melewati jembatan yang dibawahnya mengalir sungai-sungai kecil.
Ketika sampai di daerah Ujung Pandaran Anda akan di sambut oleh warga
masyarakat Desa Ujung Pandaran yang mayoritas bermata pencaharian
nelayan dan perkebunan kelapa. Aroma khas ikan asin pun akan Anda
rasakan ketika baru memasuki daerah ini. Ketika masuk kedalam area
pantai maka Anda akan disambut oleh butiran-butiran halus pasir putih
dan ombak-ombak yang cukup besar yang membawa kayu-kayu besar ke
pesisir pantai. Didalam area pantai akan dijumpai beberapa rumah atau
saung yang bisa dijadikan tempat berteduh dari sinar matahari yang
memang cukup panas. Angin-angin pun dengan sempoinya menyegarkan tubuh
Anda kembali dari keringat yang mulai bercucuran akibat terik matahari
yang memang cukup panas.
Melihat kearah pantai, sesekali terlihat perahu-perahu nelayan sedang
beroperasi. Di pesisir pantai, Anda bisa berbalut dengan pasir-pasir
putih sekedar membuat istana pasir. Melihat kearah barat pantai,
ombak-ombak semakin besar mengehempas pesisir pantai dan pepohonan yang
ada disana. Indah sekali rasanya bisa berada di pantai Ujun pandaran.
Menjelang Sore hari anda akan melihat betapa indahnya matahari tenggelam
yang seolah-olah merubah warna disana agak ke orange.
Pantai Ujung Pandaran kurang mendapatkan perhatian khusus oleh
Pemerintah Daerah. Padahal jika dikembangkan sangatlah menarik wisatawan
baik domestic maupun mancanegara. Akses transportasi merupakan fokus
utama yang harus diperbaiki. Akses yang cukup mudah dari Jakarta ke
Sampit melalui Udara merupakan titik terang mengembangkan objek wisata
ini. Namun masih buruknya kondisi jalan menuju tempat wisata ini dari
Sampit sedikit membuat wisatwan malas pergi ke sana. Fasilitas-fasilitas
yang ada di pantai ujung Pandaran bisa dikatakan kurang memadai untuk
menampung wisatawan saat disana. Mungkin bisa ditambahkan beberapa
tempat penginapan, restoran ataupun rumah makan yang sesuai dengan
daerah pantai. Selain itu, promosi hingga saat ini dirasakan kurang
maksimal sehingga masih banyak yang belum mengetahui keberadaan pantai
Ujung Pandaran. Dengan berkeyakinan yang kuat, jika permasalahan
tersebut dapat ditanggulangi maka Insya Allah Pantai Ujung Pandaran
akan menjadi objek wisata pilihan wisatawan.
Ayo mampir ke Ujung Pandaran, Sampit.
Label:
KotaWaringin Timur
Jembatan Merdeka
Posted by Unknown
Posted on 01.56
with No comments
adalah sebuah jembatan yang melintang di atas Sungai Barito, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Jembatan yang berlokasi di desa Bahitom, kecamatan Murung ini menghubungkan Puruk Cahu, ibu kota Murung Raya dengan daerah-daerah lain dari arah Muara Teweh dan Kalimantan Selatan. Jembatan ini dibangun sejak tahun 2003 hingga 2008 dengan biaya sharing APBN, APBD
provinsi Kalteng dan APBD Murung Raya Rp14.918.205.800. Jembatan ini
memiliki panjang 550 meter dan lebar 7 meter serta memiliki trotoar
berukuran 1x2 meter, material bangunan menggunakan beton dan rangka
baja.
Sebelum jembatan ini didirikan, warga harus menyeberangkan kendaraan
roda 2 atau 4 menuju pusat kota Puruk cahu dari Muara Teweh atau
Banjarmasin menggunakan penyeberangan feri dengan biaya 10-30 ribu
Rupiah. Setelah jembatan ini selesai, maka transportasi menjadi lancar
sehingga distribusi barang menjadi lebih mudah.
Jembatan ini diresmikan pada 22 Desember 2008 oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang
Label:
Murung Raya
Puruk Bahio
Posted by Unknown
Posted on 01.45
with 1 comment
Puruk Cahu - Bagi
yang punya hobby bertualang dan climbing. Kabupaten Murung Raya dapat
menjadi surganya para petualang. Ada banyak tempat eksotis yang belum
terjamah atau jarang dikunjungi orang-orang. Salah satunya Puruk Bahio,
perbukitan yang ada di Kabupaten Murung Raya merupakan tempat yang tepat
untuk menguji nyali. Lembah yang terjal dan dalam serta susunan batu
yang bergoyang saat kita pegang namun tetap kokoh membuat kita harus
tetap ekstra hati-hati saat mendaki. Sekali terjatuh, mungkin nyawa akan
melayang.Puruk Bahio yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Uut
Murung Kabupaten Murung Raya, berjarak 13 Km apabila kita tempuh melalui
jalur sungai dengan menggunakan kelotok dan berjarak 25 Km apabila
ditempuh dengan mengunakan jalur darat dengan menggunakan mobil double
gardan. Melalui jalur air atau darat, akan memakan waktu sekitar 3 jam
perjalanan untuk sampai ke lokasi.
Untuk sampai di puncak Puruk Bahio sendiri memakan waktu kurang lebih 3 jam pendakian. Di tengah-tegah perjalanan saat pendakian terdapat sebuah pondok kecil yang disediakan untuk beristirahat sejenak. Tidak tahu siapa yang membangun pondok kecil yang saat ini sudah mulai lapuk.
Sebaiknya pendakian dilakukan pada siang hari. Sebab apabila dilakukan pada siang hari, pada saat berada di puncak bukit akan terasa sangat panas. Namun, bagi yang sudah terbiasa, hal tersebut bukan masalah.
Saat berada di puncak, setelah lelah melakukan pendakian, kita akan merasakan kepuasaan yang luar biasa. Hembusan angin yang begitu memanjakan seakan membelai saat menerpa kulit kita yang berkeringat.
Sekarang tinggal berpikir bagaimana turunnya. Sebab mendaki dan menuruni bukit sama-sama lelah dan memakan waktu juga 3 jam. Kalau kita mendaki pada siang hari, pastinya pada saat menuruni bukit akan sampai pada sore atau malam hari. Oleh karena itu kita perlu pemandu untuk pulang atau kalau malas pulang malam hari. Kita dapat menginap di kampung atau desa terdekat.
Untuk sampai di puncak Puruk Bahio sendiri memakan waktu kurang lebih 3 jam pendakian. Di tengah-tegah perjalanan saat pendakian terdapat sebuah pondok kecil yang disediakan untuk beristirahat sejenak. Tidak tahu siapa yang membangun pondok kecil yang saat ini sudah mulai lapuk.
Sebaiknya pendakian dilakukan pada siang hari. Sebab apabila dilakukan pada siang hari, pada saat berada di puncak bukit akan terasa sangat panas. Namun, bagi yang sudah terbiasa, hal tersebut bukan masalah.
Saat berada di puncak, setelah lelah melakukan pendakian, kita akan merasakan kepuasaan yang luar biasa. Hembusan angin yang begitu memanjakan seakan membelai saat menerpa kulit kita yang berkeringat.
Sekarang tinggal berpikir bagaimana turunnya. Sebab mendaki dan menuruni bukit sama-sama lelah dan memakan waktu juga 3 jam. Kalau kita mendaki pada siang hari, pastinya pada saat menuruni bukit akan sampai pada sore atau malam hari. Oleh karena itu kita perlu pemandu untuk pulang atau kalau malas pulang malam hari. Kita dapat menginap di kampung atau desa terdekat.
Label:
Kabupaten Murung Raya